SD SAIMS Sekolah Terbaik pada Workshop Energy Challenge Day-6

     Pada hari Sabtu, 28 Januari 2012, SD SAIMS (Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya) mengirimkan 4 siswa dan 2 guru dalam rangka mengikuti Workshop Energy Challenge yang diadakan oleh Tunas Hijau yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Konsulat Jendral Amerika Serikat. Workshop ini adalah kegiatan hari ke-6 dan diikuti oleh beberapa sekolah undangan.

     Dalam kegiatan ini para siswa ditunjukkan fakta  bahwa di Indonesia, energi listrik yang tidak terlihat ini ternyata sebagian besar bersumber dari bahan bakar fosil, yaitu batubara, minyak bumi, dan gas alam (bumi). Selain itu, para siswa diberi pengetahuan tentang paradigma di masyarakat yang ternyata banyak kelirunya. Televisi dalam keadaan stand by tidak cukup dikatakan sebagai perilaku menghemat energi, begitu pula perilaku sering manyala-matikan lampu akan membuat umur lampu menjadi pendek. 


     Peserta kemudian belajar mengukur beberapa peralatan sehari-hari menggunakan watt meter untuk mengetahui berapa daya yang dihasilkan. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan beberapa peralatan dengan fungsi yang sama namun lebih hemat energi, misalnya membandingkan lampu LED dan lampu pijar, serta monitor tabung (CRT) dengan monitor LCD. Namun yang lebih penting adalah istrik tidak hanya berdampak pada biaya penggunaan KwH, namun juga mengakibatkan polusi. Hal ini disebabkan sumber listrik yang masih berasal dari bahan yang tidak dapat terbarui.

Lalu apakah kita tidak boleh menggunakan listrik? 

     “Energy Challenge bukan berarti gerakan tidak menggunakan listrik sama sekali. Energy Challenge adalah gerakan menghindari pemborosan listrik. Bila memang penggunaan kipas angin dan AC sangat mutlak diperlukan, silahkan digunakan seefisien mungkin,” terang Zamroni, presiden Tunas Hijau.

Wakil SD SAIMS berhasil mendapat predikat Sekolah Terbaik dalam Workshop Energy Challenge Day-6
     SD SAIMS kali ini mengirimkan 4 Duta Lingkungan hidup, yaitu Muhammad Naufal Haritsyah dan Muhammad Haddad (kelas 6), Rizqullah Mahottama (kelas 5), dan Naufal Nur Fakhri (kelas 4), serta Ustadz Ferdyanto Adi Sukmono dan Ustadzah Inaya Dya Annisa. Alhamdulillah, dalam workshop ini SD SAIMS berhasil membawa predikat Sekolah Terbaik.

     Workshop ini juga merupakan lomba yang berkelanjutan. Tim penilai akan melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah peserta. Hari dan tanggal pemantauan meteran listrik yang telah ditentukan Tunas Hijau. Untuk pemantauan pertama adalah Senin, 6 Februari 2012, pemantauan kedua adalah Senin 27 Februari 2012, dan pemantauan ketiga adalah Senin, 19 Maret 2012. Sedangkan pemantauan keempat adalah Senin, 9 April 2012 dan pemantauan terakhir atau kelima adalah Senin 30 April 2012. Diharapkan dalam setiap pemantauan, jumlah Kwh selalu mengalami penurunan. 

Grand Prizes untuk sekolah pemenang adalah sebagai berikut:
1.     Piagam penghargaan dari Tunas Hijau, Konjen Amerika Serikat dan Walikota Surabaya
2.     Tropi
3.     Pencantuman profil sekolah pada situs internet Tunas Hijau
4.     “Green Energy” Flag
5.     Makan malam bersama Walikota Surabaya
6.     Kemitraan dengan sekolah di Amerika Serikat yang melakukan penghematan energi.
7.     Pembangkit listrik tenaga surya untuk sekolah 100 WP

     Peserta Workshop SD SAIMS memiliki tugas untuk menyosialisasikan Energy Challenge ini ke jenjang PG/TK sampai dengan SM, karena SAIMS memiliki satu meteran listrik. Sosialisasi ini akan dibantu sepenuhnya oleh guru-guru dan Duta Lingkungan Hidup dari kelas 1 sampai 6 SD SAIMS.

Search This Blog