Jumat Bersih SD-SMP SAIMS dan SMPN 30 Surabaya

     SD dan SMP Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya bersama SMPN 30 Surabaya menggelar kegiatan Jumat bersih pada Jumat (10/2). Kegiatan ini merupakan langkah perdana dari bentuk kerjasama bidang lingkungan hidup yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah SD SAIMS, Agus Anang Fatoni, S. Pd. Dan Kepala Sekolah SMPN 30 Surabaya, Hj. Sri Giyanti, S. Pd., M. Si. pada tanggal 7 Februari 2012. Meskipun waktunya mepet, namun pihak panitia sudah mengantisipasi hal ini. Ketua RT 4 dan RW VIII Kelurahan Medokan Semampir pun sudah menerima pemberitahuan ini.
Penandatanganan Mou SD SAIMS dan SMPN 30 Surabaya
      Pada kegiatan ini, SD SAIMS mengirim Duta Lingkungan Hidup kelas I – V SD, sedangkan SMP mengerahkan seluruh siswanya untuk membersihkan area antara SAIMS dan SMPN 30. Kader Lingkungan SMPN 30 lebih dahulu bergerak menyusur halaman SMPN 30 ke SAIMS pada pukul 07.00 dengan kurang lebih 40 siswa. Mereka terlihat memunguti dan menyapu sampah yang berserakan di sepanjang jalur.

     Siswa SAIMS dengan komando Ustadz Pandi Susanto lalu menyusul beberapa menit kemudian. Mereka terlihat antusias beraktifitas. Bahkan ketika ada yang terlambat datang, mereka langsung berujar, “Us, dimana mulainya?” Lalu tanpa banyak tanya, ia langsung menceburkan diri berbaur bersama teman-temannya.
 Berbeda dengan SD, siswa SMP yang turut didampingi oleh Direktur Operasional SAIMS Aziz Badiansyah, beraksi membersihkan rumput yang menempel pada plengsengan jalan. Area tersebut penting untuk dibersihkan karena selain untuk menjaga kesan bersih dan memperlambat pelapukan semen plengsengan, penguasaan ruang bagi pengendara akan terasa lebih luas.

     Ketika mencabuti rumput yang ada di bawah plengsengan, para siswa menemukan banyak sekali cacing tanah. Tentu saja hal ini sempat dijadikan bahan guyonan untuk siswa yang kebetulan jijik dengan cacing tanah. Rasa penatpun hilang dengan candaan semacam itu. Terlintas di pikiran Tim Adiwiyata untuk memindahkan cacing tersebut ke dalam pot-pot Taman Toga yang dimiliki sekolah karena tekstur tanah di pot yang agak keras sehingga menyulitkan akanr untuk berkembang. Namun karena waktu yang dimiliki tidak panjang, Tim Adiwiyata menyimpan hal tersebut untuk lain waktu.

     Harapan kedepan, kerjasama lingkungan semacam ini dapat terus dilaksanakan. Rencananya, minimal dalam satu tahun dapat dilaksanakan 4 kegiatan partisipatif yang Insya Allah dapat melibatkan warga sekitar sekolah.


Foto-foto lainnya:
 




Search This Blog